Berikut laporannya:
Pinasthika (P): Apa kabar Mas? Lagi sibuk banget kayaknya?
Arief (A): Ah, biasa aja. Kebetulan saja klien yang di-handle ini sedang ada event nasional sehingga koordinasinya lebih mudah jika dilakukan di Jakarta.
P: Jadi pekerjaannya pindah ke Jakarta nih?
A: Tidak, tidak, tidak. Kita hanya mengaktifkan Representative Office kok, semua pekerjaan kreatif dilakukan di Jogja. Alhamdulillah perkembangan internet yang luar biasa telah mempermudah banyak proses kerja kita, baik via email, upload, download maupun yang lainnya.
P: Bagaimana pandangan Petakumpet terhadap sebuah award?
A: Kalau kita terbiasa menghasilkan karya kreatif dengan kemampuan terbaik kita, maka yang namanya award itu cuma bonus. Jika yang kita hasilkan mendapatkan apresiasi berupa award, itu hanya bonus. Yang terpenting adalah bahwa kita harus senantiasa bisa mengalahkan diri sendiri sebagai kompetitor terbesar, melupakan kesuksesan di masa lalu, menghasilkan sesuatu dengan lebih baik lagi.
P: Adakah target tertinggi dalam pencapaian sebuah award?
A: Standar pencapaian kreatif tentu saja selalu harus ditingkatkan. Apakah itu bentuknya Pinasthika, Citra Pariwara, Cannes Lions, Clio, ataupun Adfest Asia Pacific Adfest - itu sudah masuk dalam list kita - tapi sekali lagi bukan itu tujuannya, itu hanyalah benchmarking dari standar kualitas ataupun output kreatif kita dalam industri ini. Upaya meraih award itu sesungguhnya adalah perjuangan yang dilakukan setiap hari, tidak hanya ketika sedang terjadi kompetisi atau festival saja.
P: Apakah banyaknya order ini efek dari mendapatkan The Most Creative Agency tahun lalu?
A: Ya, Pinasthika merupakan media terbaik bagi agency manapun untuk bisa stand out, keluar dari kerumunan agency-agency lainnya dalam hal creative achievement. Saya kira tidak cuma Petakumpet, banyak agency lainnya juga mendapat manfaat terbangunnya brand agency karena pencapaian mereka yang bagus di kompetisi kreatif ini.
P: Ok Mas, ngomong-ngomong apa sih cita-cita Petakumpet ke depan?
A: Mencapai cita-cita adalah satu hal yang harus diperjuangkan, seperti misalnya di Pinasthika mendapat predikat Agency of the Year. Atau dalam jangka panjang: menjadi The Most Admired Company in The World dan jadi cover di Fortune Magazine.
Tapi belakangan saya tahu bahwa yang terindah itu bukan mendapatkan yang kita impikan, tapi meneruskan yang kita dapatkan kepada yang lebih membutuhkan.
P: Wee… dalem nih, btw setelah apa yang dicapai Petakumpet, sebenarnya mau diarahkan ke mana lagi sih Mas pencapaiannya?
A: Pada tahun 2006, dalam presentasi saya di final International Young Creative Entrepreneur saya pernah menuliskan: Someday Creative Industry will lead entire industry. Bahwa suatu hari nanti industri kreatif - dimana Petakumpet berada di dalamnya - akan menjadi leader bagi keseluruhan industri, sesuatu yang sampai sekarang masih jauh dari kenyataan. Tapi saya yakin bahwa perusahaan di masa depan adalah perusahaan yang mendasarkan pengembangannya pada kreativitas dan bukan sekedar pada teknologi atau backbone yang lain. Karena kreativitas adalah kunci bagi perusahaan untuk mampu memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.
P: Setiap perusahaan mengalami naik dan turun kan ya Mas. Apa yang menjadi bahaya terbesar bagi Petakumpet?
A: Yang paling berbahaya bagi sebuah perusahaan yang sedang berkembang adalah merasa bahwa kesuksesan itu mudah didapat, kesuksesan itu take it for granted, sehingga dia tidak mau mengembangkan dirinya lagi. Padahal saat kita berhasil memahami sesuatu atau mencapai sesuatu hari ini, mungkin besok pagi itu sudah basi. Jadi kita harus selalu memperbaharui pengetahuan, kemampuan, kapabilitas dan kepercayaan yang diberikan oleh klien dan masyarakat kepada perusahaan kita. Hanya dengan itu kita bisa menjadi jauh lebih baik ketimbang yang kemarin. Perusahaan yang ingin sukses dalam jangka panjang memerlukan syarat itu untuk melanjutkan perjalanannya ke masa depan.
P: Bagaimana dengan kompetitor? Apa pandangan Mas Arief tentang kompetisi kreatif yang semakin keras belakangan ini?
Saya tidak pernah berfikir kompetitor bisa menghancurkan perusahaan kita. Dari fakta yang dialami perusahaan-perusahaan besar, perusahaan itu biasanya hancur karena dirinya sendiri. Kalau kita lihat Enron, Goldman & Sachs, Citibank, AIG dan perusahaan-perusahaan besar di Amerika itu sebagian besar runtuh karena salah urus, bukan karena kompetitornya lebih kuat. Jadi yang terpenting bagi sebuah perusahaan untuk survive adalah kemampuan mengontrol manajemennya sendiri, mengontrol dirinya sendiri, karena jika itu semua bisa dilakukan dengan baik, sulit bagi kompetitor untuk bias bisa mengalahkannya.
P: Apa pandangan Mas Arief tentang kesuksesan?
A: Sebuah perusahaan mencapai kesuksesan itu bisa dengan susah payah, bisa dengan lancar, atau bahkan seperti lewat di jalan tol. Kalau kita hanya memanfaatkan kemampuan kita sendiri tanpa menggunakan daya ungkit (leverage) seperti branding, networking, dll. termasuk daya ungkit yang terbesar adalah Tuhan untuk membantu kita mencapai cita-cita, perusahaan itu akan susah payah untuk bergerak ke atas. Kesuksesan selalu harus dimaknai ulang artinya kesuksesan yang hanya ditentukan sekali lalu tercapai pasti akan mengurangi hasrat dan gairah kita untuk jadi lebih baik. Jadi setelah kesuksesan dicapai, kita harus mengulang start dari awal lagi. Pencapaian itu akan menjadi standar paling bawah, kita naikkan ke level yang lebih tinggi dan seterusnya. Kesuksesan itu bukanlah sebuah tanda titik, tapi koma.
P: Mas bagaimana agar kita bisa menjual ide kita dengan harga yang pantas, tentu saja mahal lebih baik kan daripada murah? He he he…
Syarat untuk menjual jasa kreatif kita dengan harga yang pantas ada 3 hal: yang pertama adalah dengan menunjukkan bahwa kita capable, punya kemampuan untuk mengerjakan tanggung jawab kreatif yang diberikan kepada kita. Yang kedua, mendapatkan jenis pekerjaan yang tepat yang bisa dijual mahal. Kalo pekerjaannya bikin kreatif retail dan lingkupnya lokal saja tentu agak sulit dijual mahal, tapi jika kita udah bicara konsep kreatif dan skalanya nasional bahkan internbasional malah agak aneh klo dijual murah. Yang ketiga, kita harus ketemu dengan klien yang tepat. Walaupun kita punya kapabilitas dan menangani pekerjaan yang tepat, tapi jika tidak menemukan klien yang tepat, perhargaan kreatif yang mahal akan sulit diwujudkan. Klien yang tepat adalah klien yang sudah terbiasa melaksanakan promosi dengan budget tertentu setiap tahunnya.
Ini juga alasan Petakumpet harus membuka kantor representatif di Jakarta.
P: Bagaimanakah peran agensi dalam mengedukasi masyarakat?
A: Peran perusahaan kreatif untuk mengedukasi masyarakat itu sangat besar. Apalagi untuk menumbuhkan creative industry dengan lebih cepat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memperbanyak Creative Giving. Artinya agensi yang punya kreativitas, tokoh periklanan, peraih award bahkan mahasiswa semester 1 – atau siapapun -yang mempunyai ketrampilan dan pengetahuan tertentu melakukan sharing ke lebih banyak audience, itu semua tanpa biaya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama kalau gerakan ini dilakukan oleh para pelaku industri kreatif akan membuat perubahan yang sangat fundamental dan massif untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kreativitas, agar perkembangan industri ini lebih dahsyat lagi di masa depan.
P: OK, terima kasih sharing-nya Mas. Udah malam nih, sampai jumpa lagi.
A: Sama-sama, semoga manfaat yaa…
Jam menunjukkan pukul 23.26, malam sudah semakin larut. Kesibukan di kantor Petakumpet Jakarta masih berdenyut. Sayapun pamit sambil teringat sebuah quote: orang-orang yang sukses itu berfikir dan bekerja keras hingga larut malam, saat yang lainnya sedang tidur pulas.