Thursday, October 05, 2006

Sang Pemimpi Klien



Iklan, dalam pakem M. Arief Budiman, tetap harus bisa membantu klien untuk mencapai tujuan marketing. Lantaran itu, puluhan award kreatif yang dimenangkan Petakumpet akhirnya dianggap sebagai bonus.

Petakumpet adalah pelanggan award Pinasthika. Rasanya Anda harus setuju dengan statement tersebut. Terhitung sejak festival kreatif ini dirilis menjadi event nasional 2003, agency yang berdomisili di kota gudeg itu tak pernah terlewat mendapatkan penghargaan. Tahun 2003 mereka memetik 9 award. 2004 dengan 7 award. Tahun 2005 dengan raihan 6 award kategori gold dan 14 penghargaan lain mereka akhirnya diganjar sebagai Agency of The Year. Terkini dalam Pinasthika 2006, Petakumpet diakui sebagai The Most Creative Agency.

By the way, M. Arief Budiman sang Managing Director tak hendak berhenti di situ. “Saya tidak menginginkan tim saya selalu mengenang prestasi masa lalu. Hal terbaik yang kita lakukan di masa lalu hanya akan menjadi track record. Kualitas kita diukur dari prestasi hari ini, bukan kemarin,” ujarnya lugas.

Kendati sederet prestasi yang sudah disebut di atas bersentuhan dengan faktor kreativitas, profesional 31 tahun ini ternyata mengukur kualitas iklan bukan semata dari sisi itu. Pakem iklan – baginya – harus tetap bisa membantu klien untuk mencapai tujuan marketing. Entah itu brand building, selling ataupun objective yang lain. Iklan memang bukan hanya pentas kreatif.

“Makanya award bagi kami cuma bonus. Job utama kami adalah men-support kebutuhan promosi klien,” ucapnya panjang lebar.

Sebagai penyedia jasa, klien menjadi faktor yang paling diutamakan oleh Petakumpet. Puluhan creative award yang mereka menangkan – menurut pengakuan pria yang gemar bermimpi ini – tak pernah bisa menggantikan hangatnya hubungan yang saling mendukung dengan klien. Tanpa kedekatan itu, prestasi tidak akan banyak gunanya. Lantaran itulah di Petakumpet, Arief selalu bicara: strategi, strategi, strategi. Mereka tidak akan mengeksekusi sebuah iklan tanpa strategi yang kuat.

Tidak lelahkah Arief sebagai pribadi mengurusi kebutuhan klien setiap saat? Cobalah Anda buka blognya. Disana Anda akan mendapatkan sisi lain dari alumnus Diskomvis Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta yang dikutuk menjadi mahasiswa teladan tingkat institut dan wisudawan terbaik tahun 1999.

Ia bukannya tak pernah merasa muak dengan rutinitas 24 jam yang menjebak orbit otaknya. Pada saat-saat itulah Arief banyak melakukan refleksi diri dengan cara bersahaja. Secangkir teh panas, kenangan tentang almarhumah nenek tercinta, sehalaman catatan pinggir Goenawan Mohamad, sekutip dua puisi, prosa atau sebendel novel bahkan sekedar diam menyesap waktu, niscaya akan mengembalikannya menjadi diri yang utuh. Dan di matanya, dunia pun terlihat kembali berkilau.


Artikel dikutip dari Advertiser of The Month
Majalah MIX 09 / III, 25 Sept – 25 Okt 2006
Diliput dan ditulis oleh: Nurur R. Bintari

No comments: