Monday, January 09, 2006

5 Steps To Be A Great Creative Director

Pertama-tama, being a great creative person bukan jaminan kalo elo bisa jadi great creative director. Ambil contoh Darta, bukan nama sebenernya, dia ini top gun di advertising agency tempat dia bekerja. Disiplin, nggak basa-basi, jago konsep dan eksekusi. Tahun demi tahun dia bekerja ditempat yang sama (bukan satu atau dua tahun mencelat kesana kemari biar naik gaji atau naik posisi) satu-satunya jalan buat dia is straight to the top. Setiap kali ada promotion, namanya selalu jadi top-of-the-list. Darta mau nggak mau nerima promotion, cuma sekedar menerima kenyataan pahit atau dengan kata lain learning the hard way, bahwa semua karakter dan sifat-sifatnya yang bikin dia jadi creative person yang hebat, bukan jaminan dia untuk jadi manajer creative yang lumayan.

David C. Baker, principal of Recourses berkata,"So many Creative Director have been promoted to that position because they were good at being creative. But, there is no connection between that and being a good creative director."

MANAJEMEN KREATIF!

Waktu Darta dipromosi jadi creative director, dia udah jadi creative paling enggak sepuluh tahunan. udah jago banget dalam hal crafting dan manage dirinya sendiri, ditambah pengalaman dia me-manage segelintir orang kreatif pas dia jadi group head. Jadi saat dia di-promote, dia ngerasa mungkin udah saatnya. Tapi nggak lama kemudian dia ngerasa bahwa me-manage creative output-nya sendiri jauh banget dengan ngasih arahan dan mengontrol output tim kreatif yang dia pernah pimpin. Ngasih bimbingan, arahan dan kritik ke tim kreatifnya jadi hal yang sangat sulit buat dia.

"Gila, susah banget buat ngasih arahan konsep dan eksekusi ke tim kreatif yang pengalamannya di bawah gue," kata Darta. "Apa gara-gara kebiasaan kerja sama-sama terus sekarang gue jadi boss/atasan mereka kali, tau deh."

Suasana aneh yang dia rasain saat dia jadi creative director makin terasa saat menjelang presentasi kreatif yang super penting buat klien kunci. "Kebayang gak sih, deadline makin deket belum ada konsep yang client-ready, aduuuh pusing," katanya. "Gue nawarin bantuan gue ikut mikir dan ngerjain, tapi ngeliat muka mereka yang seolah ngomong: ngapain sih lu ikut-ikutan, kurang kerjaan apa udah jadi boss?" Akhirnya Darta memilih untuk back off. Tim kreatifnya akhirnya mengeksekusi arahannya. Pelajaran paling berharga buat Darta, bisa disimpulkan dari salah satu seminar yang dia pernah ikutin seperti ini, "Bantu mereka, tapi jangan kerjakan pekerjaan mereka, dan jangan sebentar-sebentar jump-in untuk menolong mereka."

Ada perbedaan mendasar dari bertanggung jawab buat kualitas pekerjaan sendiri dengan bertanggung jawab untuk kualitas dan crafting output pekerjaan orang lain (baik satu maupun banyak orang). "It's a tough transition for many creative people".

Awal kesalahan mendasar seorang creative director adalah tendensi untuk membantu mengerjakan pekerjaan tim kreatifnya. Mereka sudah sekian lama merasakan nikmatnya dipuji karena kemampuan mereka mengerjakan pekerjaan kreatif, mereka pengen terus merasakan kenikmatan itu, atau kadang mereka masih ingin merasakan asyiknya jadi 'pemain' yang super produktif.

5 POIN MANAGING CREATIVES AND CREATIVITY dari David C. Baker

KNOW YOURSELF


Elo gak bakal bisa jadi ngasih direction buat orang lain secara efektif kalo nggak tau cara me-manage diri elo sendiri. Gimana gaya/cara/kekuatan/kelemahan elo. Awal dari seorang creative director yang masih gres adalah ngaca! Liat kemampuan diri, lakukan evaluasi kekuatan dan kelemahan, kenapa elo dapet promosi dan apakah elo yakin bahwa elo memang mampu (buruan tolak kalo elo nggak suka atau ngerasa nggak mampu. serius!!!). Ada beberapa site di internet yang bisa jadi patokan, www.myerbriggs.org, www.piworldwide.com, &
www.onlinedisc.com. Kalo elo orangnya suka ngatur, pasti banyak orang yang bakal reseh kalo sedikit2 elo mengkoreksi mereka. Kalo elo orangnya dominan, pasti bakalan bentrok sama orang yang punya sifat yang sama. Intinya mengenal diri sendiri adalah cara yang paling bijak untuk mengenal pribadi orang lain.

KNOW YOUR TEAM

Alat yang paling efektif dalam me-manage kreatif adalah berusaha mengenal mereka dan mencari tahu cara mereka bekerja dan berkomunikasi. Mungkin ada yang bilang elo kurang kerjaan kalo elo punya daftar inventaris karakter personal, skill, dan cara kerja masing-masing tim kreatif. CD yang baik tahu setiap anggota timnya, cara mereka bekerja, plus kekuatan dan kelemahan masing-masing. Karena setiap pekerjaan/proyek bisa jadi butuh spesifikasi tim kreatif yang berbeda-beda. Penting juga untuk tahu apa yang memotivasi mereka.

MANAGE THEM THE WAY THEY WANT TO BE MANAGED

Inget nggak waktu jadi art director atau writer, ada yang pengen briefnya lengkap tertulis rapi jali, ada tim yang nggak peduli ada brief atau enggak, ada yang butuh deadline tertulis dan kapan real deadline beneran karena kalo enggak mereka akan ngambek, dan lain lain. Kadang kalo dipikir-pikir absurd juga. Intinya adalah setiap orang/setiap tim kreatif punya cara kerja yang berbeda-beda. Jadi jangan kaget, itu cuma style mereka bekerja. Nggak ada metode yang membuktikan cara yang satu lebih baik dari cara yang lain. Jadi saat kita mencoba mengadaptasi satu style untuk semua orang, ada baiknya kita lakukan sembari kita sesuaikan dengan karakter kerja tim kreatif.

COMMUNICATE OFTEN

Berusaha untuk mengkomunikasikan harapan dan memberikan kritik konstruktif adalah hal yang paling sulit bagi seorang creative director baru. Kadang bisa membuat mereka stres berat. Solusi terbaik adalah dengan membuat hubungan yang kuat dengan tim kreatif melalui pertemuan kreatif yang regular. Cukup 10 menit untuk tim kreatif. Jangan campuradukkan meeting ini dengan meeting evaluasi, deadline, dll. Bikin meeting itu informal, santai dan usahakan untuk ngomong apa adanya dan ajarin mereka untuk ngomong tentang ketertarikan mereka, apa adanya. Biar lebih asyik dan kondusif catet agenda setiap permasalahan dengan jelas, dan poin-poin diskusi, dengan baik dan rapih. Hal ini terbukti meminimalisir konflik. Tim kreatif bisa belajar mengekspresikan perasaan mereka, ngasih feedback dan cd bisa memberi solusi langsung secara konstruktif.

SET STANDARD, THEN BACK OFF

Ngasih direction ke orang lain itu rasanya kayak jadi pelatih. Tau kapan turun tangan kapan mundur, kapan membiarkan mereka melakukan sesuatu dan melakukan kesalahan supaya mereka bisa belajar dari kesalahan itu. Wuih, sangat menantang! Kadang CD yang cemen, tergoda buat sok bantuin, atas dasar pokoknya kerjaan kelar pada waktunya.

BELAJARLAH UNTUK MENGHINDAR DARI GODAAN TERSEBUT!

Susah sih emang, itu udah kayak insting. Tapi kalo berhasil pasti sangat menyenangkan. Akhirnya, jadi creative director itu adalah menciptakan standar kreatif dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kualitas hasil departemen kreatif, menghasilkan yang terbaik. Ada hal lain yang harus dilakukan creative director untuk anggota timnya, seperti invest waktu untuk memberikan pengetahuan tentang company culture, history, filosofi dan standar perusahaan. Tapi yang terpenting: membiarkan setiap anggota tim kreatif untuk mengikuti instink dan gaya kerja mereka dan biarkan mereka belajar dari pengalamannya sendiri.

Selamat menjadi creative director yang lebih baik!

Saduran super cuek dari HOW, Design&Photography, August 2005
Help! I'm A New Creative Director. 5 steps to becoming a great manager

No comments: